|
Sel Darah / Pixabay |
Definisi Hiperbilirubinemia
Hiperbilirubinemia merupakan kondisi di mana kadar bilirubin berlebihan di dalam darah. Kondisi tersebut umumnya sering terjadi pada bayi baru lahir. Bilirubin secara normal terbentuk dari pemecahan eritrosit melalui organ liver. Bilirubin kemudian diubah dari tak terkonjugasi menjadi terkonjugasi kemudian diekskresikan melalui feses maupun urine.
Etiologi
Penyebab munculnya hiperbilirubinemia berbeda antara bayi dan dewasa. Jika pada bayi, umumnya hiperbilirubinemia terjadi karena fungsi liver yang belum matur. Hal tersebut menyebabkan bilirubin tidak dapat diekskresikan secara maksimal sehingga beredar di pembuluh darah. Beberapa penyebab lain berhubungan dengan masalah fisiologis dan patologis antara lain dibagi menjadi bilirubinemia terkonjugasi dan tak terkonjugasi:
Bilirubinemia Terkonjugasi
- Sindrom Dobin-Johnson: sindrom ini disebabkan karena mutasi pada gen ABCC2 yang menyebabkan pelepasan protein tertentu keluar dari sel. Adanya mutasi pada gen ABCC2 yang menyebabkan bilirubin yang seharusnya tersimpan di dalam sel hepar keluar berlebihan dan terekskresi ke pembuluh darah.
- Sindrom rotor: mirip dengan sindrom Dobin-Johnson. Terdapat mutasi pada gen SLCO1B1 dan SLCO1B2 yang menyebabkan ekskresi bilirubin berlebihan dari sel liver ke sistem digestif dalam bentuk bile.
- Penyakit hepatoseluler yang disebabkan oleh infeksi virus Hepatitis A, B dan D
- Penyakit hepatosesluler akibat sirosis hepatis dan sepsis
- Obat-obatan yang menyebabkan peningkatan kerja hepar berlebihan
Bilirubinemia Tak Terkonjugasi:
- Hemolitik anemia: anemia yang ditandai dengan banyaknya eritrosit yang mati sebelum waktunya sehingga banyak dipecah menjadi bilirubin
- Sindrom Gilbert: terjadi akibat mutasi pada gen yang mengatur sekresi enzim untuk pemecahan bilirubin di dalam liver. Adanya mutasi tersebut menyebabkan tidak terbentuknya untuk pemecahan bilirubin sehingga jumlah bilirubin terlalu berlebihan di dalam liver dan tersekresi ke pembuluh darah.
- Hipertiroid yang mengganggu metabolisme bilirubin di liver.
Manifestasi Klinis
Gejala umum yang muncul pada penderita hiperbilirubinemia antara lain:
- Demam
- Menggigil
- Nyeri abdomen
- Terkadang pasien mengalami flu
- Perubahan warna kulit dan sklera mata: ikterik (kekuningan)
- Feses berwarna coklat pekat atau urine berwarna kuning pekat.
Pathway Hiperbilirubinemia
|
Pathway Hiperbilirubinemia |
Pemeriksaan Penunjang Diagnostik
Beberapa pemeriksaan laboratorium yang dapat menunjang penegakan diagnosa antara lain sebagai berikut:
- Pemeriksaan kadar bilirubin melalui urine atau urinalisis. Secara normal, bilirubin seharusnya tidak ditemukan di dalam urine. Adapun jika terdapat bilirubin seharusnya berada pada rentang nilai: 0,2 - 1,2 mg/dL. Jika kadar bilirubin berlebihan bisa menjadi penanda terdapat masalah pada liver atau mengalami dehidrasi berat.
- Pemeriksaan fungsi liver: pemeriksaan fungsi pada liver dengan mengkaji kadar enzim aspartate transaminase (AST: 8 – 48 IU/L), alanine transminase (ALT: 7–55 IU/L), alkaline phospatase (ALP: 40 – 129 IU/L), gamma-glutamyltransferase, kadar albumin (3,5 – 5,0 mg/dl) dan protein.
- Pemeriksaan serum bilirubin yaitu pemeriksaan kadar bilirubin yang terdapat dalam darah. Normalnya kadar bilirubin dalam darah: 0-0,4 mg/dL
- Analisis pada sel hepar
- Pemeriksaan tambahan juga bisa dilibatkan seperti: ultrasound abdomen dan endoskopik.
Referensi
- Anonim. 2018. Adult Jaundice. Diakses dari: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15367-adult-jaundice
- Children's Hospital of Philadelpia. 2022. Hyperbilirubinemia and Jaundice. Diakses dari: https://www.chop.edu/conditions-diseases/hyperbilirubinemia-and-jaundice
- Joseph A, Samant H. Jaundice. [Updated 2022 Aug 8]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544252/
More From Author
Pathways