Definisi
Hiperlipidemia digambarkan sebagai kondisi dimana terjadi peningkatan kolesterol yang biasa diikuti atau tanpa dengan peningkatan kadar trigliserida (TG). Hiperlipidemia dibagi menjadi beberapa kategori yang pengklasifikasiannya ditentukan dengan kadar lipoprotein dalam darah.
Klasifikasi Lipoprotein :
Model dan bentuk lipoprotein dibagi menjadi beberapa kategori :
- Kilomikron : partikel yang membawa lemak makanan (terutama trilgesiredda) dari usus halus (intestinal) dan hepar..
- Very Low Density Lipoprotein (VLDL) : membawa TG yang disintesis di hepar ke jaringan
- Low Density Lipoprotein (LDL) : dibentuk dari intermediet density liporotein (IDL) d jaringan hepatic lipase, LDL ini yang membawa kolestererol dari hepar ke jaringan
- High Density Lipoprotein (HDL) : lipoprotein yang juga membawa kolesterol dari hepar ke jaringan
Hiperlipidemia bisa menjadi faktor pemicu awal segala jenis penyakit kardiovaskuler. Pengklasifikasian hiperlipidemia berdasarkan panduan National Cholesterol Education Panel's (NCEP) Adult Treatmet Program-III (ATP III) dibagi sebagai berikut :
LDL Kolesterol | |
<100 | Optimal |
100 – 129 | Mendekati / di atas optimal |
130 – 159 | Batas maksimal |
160 – 189 | Tinggi |
≥ 190 | Sangat Tinggi |
Total Kolesterol | |
<200 | Normal |
200 – 239 | Batas Maksimal |
≥ 240 | Tinggi |
HDL Kolesterol* | |
<40 | Rendah |
≥ 60 | Tinggi |
Trigliserida | |
<150 | Normal |
150 – 199 | Batas Maksimal |
200 – 499 | Tinggi |
≥ 500 | Sangat Tinggi |
Secara ringkas, pathway hiperlipidemia dijelaskan dalam diagram berikut :
Pathway Hiperlipidemia
Faktor penyebab hiperlipidemia seringkali didominasi oleh pola diet yang kurang baik seperti intake tinggi lemak > 40% Total Kalori (intake lemak jenuh > 10 total kalori dan kolesterol > 300 mg/hari) dan aktivitas olahraga yang kurang. Untuk mengetahui perkiraan total kebutuhan kalori kita dapat menggunakan persamaan Harris Benedict. Agar memperoleh hasil akhir, maka perlu dihitung terlebih dahulu Basal Metabolic Rate (BMR) dengan rincian sebagai berikut :
- Sedentary (Tidak pernah berolahraga)
Wanita : BMR [655 + (9.6 x berat dalam kg) + (1.8 x tinggi dalam cm) - (4.7 x usia dalam tahun)] x 1.2
Pria : BMR [66 + (13.7 x berat dalam kg) + (5 x tinggi dalam cm) - (6.8 x usia dalam tahun)] x 1.2 - Lightly active (Berolahraga 1-3 hari / minggu)
Wanita : BMR Wanita x 1.375
Pria : BMR Pria x 1.375 - Moderately Active (Berolahraga 3-5 hari/minggu)
Wanita : BMR Wanita x 1.55
Pria : BMR Pria x 1.55 - Very Active (Berolahraga 6-7 hari/minggu)
Wanita : BMR Wanita x 1.725
Pria : BMR Pria x 1.725 - Extra Active (Berolahraga 2 x / hari/minggu)
Wanita : BMR Wanita x 1.9
Pria : BMR Pria x 1.9
Jika berdasarkan rumus di atas, seseorang yang mengkonsumsi kalori lebiih dari total kebutuhan terutama dengan intake lemak jenuh akan memicu hipertrigliseridemia. Sedangkan intake kolesterol > 300 mg/hari akan memicu hiperkilomikronemia. Kilomikron yang terdapat dalam makanan jika dikonsumsi berlebihan juga mendukung hiperkilomikronemia.
Selain kedua pemicu ini, kondisi hipotiroidisme juga menyebabkan defisiensi aktivitas lipase lipoprotein yang akan mengakibatkan defisiensi proses degradasi kolesterol menjadi bile di hepar. Jika degradasi kolesterol berkurang hal ini yang akan memicu hiperlipidemia.
Refernsi :
- Abdelrazik A. Hyperlipidemia. PathologyOutlines.com website. https://www.pathologyoutlines.com/topic/chemistryhyperlipidemia.html. Accessed July 15th, 2020
- Nelson R. H. (2013). Hyperlipidemia as a risk factor for cardiovascular disease. Primary care, 40(1), 195–211. https://doi.org/10.1016/j.pop.2012.11.003
- Okhoroca, A., (2015). Hyperlipidemia : Etiology and Possibble Control. IOST J dental and Med Sci. Vol 14(10) : 93-100
- Schuler, C., (2016). How to Determine Caloric Intake Needs. Retrieved from https://www.integrativepro.com/Resources/Integrative-Blog/2016/How-to-Determine-Caloric-Intake-Needs, Accessed at 18/07/2020
More From Author
Pathways